Sabtu, 13 Oktober 2018

Dendam & Benci

Bagi yang ingin membenci, membencilah.
Namun ketahuilah bahwa kebencian itu akan merugikanmu.
Bagi yang mendendam, mendendamlah.
Namun ketahuilah bahwa dendam itu akan mencelakakanmu.
Bermain-mainlah dengan lidahmu jika mau, namun lidah itu akan menjadi pedang yang menyayat-nyayat dirimu sendiri.
Share:

Sabtu, 06 Oktober 2018

Bendera

Nyatanya bendera yang berbeda-beda warnanya dikibarkan lebih tinggi dibandingkan dengan merah putihnya. Lebih dibela dibandingkan dengan bendera yang mereka sebut negara. Mereka rela memfitnah demi citranya. Rela menjarah demi kenyang perutnya. Bahkan rela membunuh demi kekuasaannya.
Share:

Minggu, 30 September 2018

Apa Yang Mereka Inginkan?

Apa yang mereka pikirkan?
Menganggap diri mereka benar.
Memusuhi yang tidak sesuai.
Menghantam dengan batu dari belakang.

Benci dan dendam ditanam dalam-dalam.
Tumbuh dan berbuah kesatiran.
Dibagikannya kepada semua orang.
Dijadikan alat untuk menyerang.

Beberapa dari mereka tak tau apa-apa,
Tak saling mengenal sebelumnya.
Simbol-simbol jadi panutannya.
Tak sadar kebencian itu mencelakakannya.

Masa lalu jadi hidangan.
Noda hitam jadi santapan.
Tersangkut di tenggorokan.


Apa lagi yang mereka inginkan?
Share:

Sabtu, 08 September 2018

Malu Yang Sudah Tak Tahu Menahu

Martabat sudah tak lagi jadi mahkota yang dijunjung.
Rasa tak tahu malu menjadi alat untuk mencari untung.
Inginya mendapatkan hak yang setinggi-tingginya,
Namun kewajiban yang terabai menjadi perangainya.

Manusia terlahir kaya, namun masih saja mengejar-ngejarnya.
Sikut kanan kiri menjadi hal yang wajar.
Ingin sampai pada tujuan namun menjauhi kelayakan.
Kemaluannya ditaruh di dahinya.

Akhirnya Ia sampai pada tempat yang dituju.
Cengengesan menikmati kebugilannya.
Tak jadi masalah menjadi bahan tontonan.
Yang penting hasratnya tersalurkan.

Setelahnya, Ia dekap harta bendanya.
Ia simpan di tempat yang Ia pun tak akan tahu.
Karena Ia khawatir akan dimangsa.
Oleh manusia yang tak tahu malu lainya.
Share:

Rabu, 22 Agustus 2018

Dia

Dia adalah asal muasal dari segala awal.
Dia adalah hilir dari segala hulu dan
Dia juga hulu dari segala hilir.
Dia adalah akhir dari segala tujuan.
Dia adalah kebenaran dari segala perumpamaan.
Dia adalah sembilan dari segala bilangan.
Dia adalah cahaya diatas cahaya.
Share:

Jumat, 17 Agustus 2018

Kemerdekaan

Kemerdekaan bukanlah kebebasan.
Kemerdekaan adalah kesadaran akan batasan.
Bebas tanpa batas membuka celah untuk menindas.
Bebas tanpa batas memberikan ruang untuk berlaku yang tidak pantas.
Share:

Senin, 30 Juli 2018

Cermin

Aku ingin mengenalmu.
Aku mencari ke setiap penjuru.
Namu tak kutemukan itu.
Berkacalah, bisikmu.
Aku berkaca di gelombang samudera.
Tidak dapat kulihat wajahku.
Aku berkaca di aliran sungai.
Ia segera berlalu.
Aku berkaca di danau yang tenang.
Keruhlah ia seketika.
Tak mau putus asa, Kupejamkan mata.
Nampak jelas aku berada disitu.
Betapa buruknya aku.
Dengan warna-warna yang membelenggu.
Aku ingin mengenalmu. Namun aku malu.
Bahkan diriku menolakku.
Sungguh tak ada kepantasan bagiku.
Share: